Menulis untuk pebisnis

Cerita (yang tidak terlalu) singkat tentang pengalaman menulis di aplikasi Blibli Seller Center.

Andrew Carlos
5 min readJan 11, 2021

Blibli sebagai online mall

Nah, gw mau ajak teman-teman berandai-andai, kalau sebagai mall, cara komunikasi kepada pengunjung mall, tenant yang nyewa tempat, sama pekerja mall-nya pasti beda, dong. Bener, gak?

Kalau ke pelanggan, mungkin sebagai pegawai yag ada di mall bisa bilang “Boleh kak, dibeli barangnyaaa”. Gitu, kan?

Gambar dari Google

Tapi, tentu ga bisa dong kita pakai pola komunikasi yang kaya gtu ke tenant yang nyewa tempat.

Obrolan ke tenant itu pasti tentang bagaimana berjualan di mall ini akan memberikan keuntungan bagi bisnis, dan sebagainya. Meskipun voice-nya Blibli adalah Passionate, Creative, Resourceful, Lively and Witty, tone-nya bisa dibedain sih. Kaya ke customer gimana, kalo ke seller lebih formal. Dan ke internal karyawan pasti beda lagi.

Nah,kalau pakai analogi mall –seperti penjelasan gw di awal tadi– pihak internal itu analoginya karyawan mall-nya, seller itu analogi tenant (yang nyewa tempat) di mall, dan pengunjung mall ya customer-nya. Masing-masing hal tadi ada kebutuhannya sendiri-sendiri dan keunikannya sendiri, namun saling melengkapi satu sama lain.

Yang mesti diperhatiin kalo nulis buat seller

Kalau teknis ya, secara penulisan tuh mesti bener sesuai KBBI dan lain-lain. Nah, yang paling diperhatiin. kalo bisa disimpulkan dalam satu kata yaitu “Trust” alias kepercayaan.

Jargon “Karena Kamu Nomor 1” itu kita jaga banget, sih. Kalau konteksnya seller, maka kepercayaan seller pada Blibli dan keamanan data itu jadi prioritas kita pastinya.

Pastinya seller ingin berjualan dengan kepercayaan untuk bisa mengembangkan usahanya untuk jadi lebih baik. Nah, dari segi penulisan, mulai dari proses registrasi kita pakai pendekatan motivasional, di mana Blibli berperan sebagai rekanan yang selalu menyemangati seller untuk mengembangkan usahanya. Jadi penggunaan kata-kata “Dapatkan lebih bersama Blibli” semacam mengajak untuk mendapatkan lebih, baik itu lebih banyak pelanggan, lebih banyak keuntungan, dan masih banyak lagi.

Ini halaman utama kalau mau daftar sebagai seller Blibli

Selain itu, kita juga selalu berusaha memberikan tips & trik berjualan supaya bisa meningkatkan keuntungan seller. Karena, dengan adanya kepercayaan, maka kerjasama akan terjalin lebih baik, dong?

Satu lagi, kalau terkait rasa aman, Blibli sangat menjaga keamanan data yang ada Kita memastikan data seller mau pun customer itu tidak jatuh ke tangan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Nah, tugasnya UX writer adalah memberikan message terkait hal ini, misalkan dengan menyarankan untuk tidak memberikan informasi pribadi kepada siapa pun. Hal ini bisa dibilang bentuk preventif untuk menjaga keamanan data baik itu pelanggan maupun seller.

Salah satu langkah preventif yang disediakan oleh writer

Do’s & dont’s dalam penulisan

Sebenarnya ada beberapa hal, dan kita udah punya guideline penulisan sendiri yang kalo gw certain semua bisa 3 hari 3 malem, nih (lebay huhu). Cuma palingan gw kasih tau garis besarnya aja ya.

Klo Do’s-nya:

Sebisa mungkin kita nulis gak kepanjangan, usahakan pakai kata-kata yang mudah dipahami. Intinya sesuai dengan voice-nya Blibli, yaitu Passionate, Creative, Resourceful, Lively and Witty.

Klo Dont’s-nya:

Hindari istilah teknis yang bikin bingung seller, dan satu yang penting adalah gak boleh terlalu santai ngobrolnya. Cara komunikasinya mesti dibedain, seperti yang dibilang di awal gak bisa pakai sapaan yang terlalu santai kaya “kamu” ke seller. Jadi kita pakai Anda untuk sapaan, dsb.

Kesulitan nulis untuk seller

Kesulitannya itu lebih pada menghindari istilah-istilah teknis yang rumit, dan membuatnya menjadi lebih sederhana.

Kata dosen gw dulu, semakin cerdas lu berbahasa, semakin terampil lu menjelaskan hal-hal yang kompleks dengan kata-kata yang sederhana.

Selain itu, kesulitannya adalah kita punya kewajiban untuk memisahkan istilah-istilah yang biasa dipakai oleh pihak internal dengan apa yang dipahami seller. Jadi ada beberapa kata atau istilah yang merupakan terminologi internal yang mesti diartikan ke seller, karena kalau memakai istilah kita kemungkinan seller kurang paham. Jadi lebih ke menyamakan persepsi aja, antara apa yang ada di internal dengan apa yang ditampilkan ke seller. Itu sih kesulitannya ;)

Berusaha memahami bisnis secara utuh

Sebagai writer, sebenarnya gak harus memahami bisnis secara spesifik sih, tapi lebih pada menjembatani tujuan bisnis perusahaan melalui produk dan fitur-fitur di Blibli Seller Center supaya bisa digunakan oleh seller dengan maksimal.

Nah, contohnya di aplikasi seller kan ada halaman Pengembangan Usaha tuh, tugas kita adalah menjelaskan kepada seller keuntungannya jika menggunakan berbagai fitur di halaman tersebut.

Ini halaman utama “Pengembangan Usaha”

Selain itu, misalkan untuk produk-produk FBB (Disediakan oleh Blbili) tentu akan memudahkan seller dengan di masa pandemi seperti ini. Kalau seller nitip di gudangnya Blibli, semua proses pengiriman jauh lebih mudah dan praktis.

Jadi sebagai writer, memang dibutuhkan peran sebagai jembatan antara business plan yang dimiliki perusahaan dengan pertumbuhan seller secara keseluruhan sih.

Achievement-nya writer buat seller

Oke, selain yang gw bilang di atas, yaitu menjembatani tujuan bisnis perusahaan melalui produk dan fitur-fitur di Blibli supaya bisa dipergunakan oleh seller dengan maksimal, achievement-nya writer salah satunya juga continuous improvement dari hasil tulisan yang udah ada sekarang supaya hasilnya lebih maksimal.

Gw percaya bahwa tugas seorang UX writer itu untuk memberikan solusi terbaik untuk usernya melalui tulisan. Nah, tapi tentu saja kemampuan berbahasa seseorang itu tentu berbeda-beda. Nah, untuk itulah diperlukan riset untuk mengetahui, seberapa besar sih jurang pemisah (cielah, maksud gw “gap” gitu) antar apa yang disampaikan UX writer dengan apa yang dipahami oleh seller. Tujuannya untuk mencapai pemahaman yang sama antara writer dan seller.

Intinya, achievement terbesar writer adalah jika dirinya ud bisa “satu frekuensi” sama si seller. Itu sih.

Sumber: memegenerator

Nah kira-kira sekian cerita gw (yang tidak terlalu singkat) tentang pengalaman menulis untuk aplikasi Blibli Seller Center. Oiya, kalau tertarik gabung di Blibli, boleh banget untuk kirim CV ke recruitment@blibli.com atau cek semua lowongan di https://careers.blibli.com/ .

Selamat mencoba, semoga berhasil!

--

--