Collecting. Connecting. Creating.
My 3C’s for writing process
Proses menulis (terutama dalam UX writing) bisa jadi merupakan bagian yang sangat penting, supaya menghasilkan copy yang dimengerti oleh user.
Ada banyak proses yang digunakan oleh UX writer di dalam maupun luar negeri, namun untuk gue pribadi, proses 3C ini selalu gue lakukan untuk menulis copy.
Prosesnya itu berurutan di antara 3 hal ini:
- Collecting
- Connecting
- Creating
Tanpa berlama-lama lagi, mari kita lihat penerapannya dalam konteks pekerjaan sebagai UX writer. Mari kita simak studi kasus yang pernah gue kerjakan…
BRIEF: Membuat error message jika user salah memasukkan email atau kata sandi di Blibli Seller Center.
Maka, dimulailah proses pertama, yaitu “Collecting”.
Maksud dari “Collecting” di sini adalah mengumpulkan sebanyak mungkin konteks yang diperlukan sebelum mulai menulis. Gue berbincang dengan tim Tech dan mendapatkan berbagai insight terkait error message ini:
Sebagai platform digital yang selalu mengedepankan keamanan data user-nya, sudah pasti dalam pembuatan error message-pun harus menekankan hal tersebut.
Nah, berarti sebagai UX writer, gue mesti memahami bahwa dalam error message ini tujuannya adalah memastikan keamanan akun dari user, supaya tidak disalahgunakan oleh peretas yang tidak bertanggung jawab.
Let them guess!
Oke, sepertinya sudah cukup dapat insight untuk error message ini. Saatnya kita lanjut ke tahap kedua yaitu “Connecting”.
Secara sederhana, dalam proses “Connecting” ini gue berusaha nyambung-nyambungin insight yang sudah ada dengan membuat beberapa do’s and don’ts terkait error message-nya.
Do’s:
- Tidak menjelaskan langsung bagian mana yang salah
- Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti user
Don’ts:
- Memberitahu langsung bagian mana yang salah, sehingga nanti peretas terlalu mudah untuk meretas akun user
- Menggunakan bahasa yang berbelit-belit
Setelah proses ini dirasa cukup, maka gue bisa masuk proses “Creating”.
Nah, proses “Creating” ini yang sebenarnya cukup menguras waktu, karena sebagai UX writer biasanya membuat berbagai alternatif copy dengan berbagai pertimbangan:
- Space-nya cukup gak ya?
- Kalau menggunakan kata “A” dibanding “B”, user lebih paham yang mana?
- Kira-kira user-nya ada masalah gak ya kalau bahasanya campur2 Inggris dan Indonesia?
Setelah perdebatan yang mendalam dengan diri sendiri, lalu dilanjutkan dengan diskusi dengan pihak-pihak lain (UX Designer, Tech, PM), maka disepakati lah final copy berikut:
EN: Your email and/or password is incorrect. Please try again.
ID: Email dan/atau kata sandi Anda salah. Silakan coba lagi.
Beberapa catatan:
- Jangan memulai sebuah proses menulis copy tanpa memahami konteks yang jelas dan lengkap
- Tanyalah sebanyak mungkin, munculkan berbagai kemungkinan yang akan terjadi (misal jumlah kata, keterbatasan space dalam menulis, dsb)
- DILARANG SOK TAU! (ditulis dengan huruf kapital supaya jelas lol)
Semoga proses 3C ini bisa teman-teman gunakan dalam memulai karier atau yang sudah bekerja sebagai UX writer.
Kalau kamu sendiri, punya proses apa sebelum menulis? Boleh berbagi di kolom komentar, ya!